PROTISTA
A.
Pengertian Protista
Menurut teori evolusi, protista
terbentuk kira-kira satu milyar tahun sebelum terbentuknya tumbuhan, jamur dan
hewan. Protista merupakan organisme eukariotik awal yang merupakan organisme
prokariotik.
Protista umumnya ditemukan di air,
baik air tawar maupun air laut. Protista merupakan plankton, yaitu organisme
berukuran mikroskopis yang melayang-layang di air.
Kingdom protista dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu protista mirip hewan, protista mirip tumbuhan dan protista
mirip jamur (Campbell, 1998:523) masing-masing kelompok memiliki ciri yang
berbeda, untuk lebih jelasnya perhatikan uraian di bawah ini.
1. Protista Mirip Hewan
Protista yang menyerupai hewan adalah Protozoa. Protozoa
berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata protos artinya pertama dan zoon artinya
hewan bersel satu. Meskipun bersel satu Protozoa adalah organisme yang lengkap,
dalam arti dapat melakukan kegiatan hidup seperti organisme yang bersel banyak.
a.
Struktur dan fungsi tubuh Protozoa
-
Bersel tunggal (monoseluler) serta mempunyai organ sel yang
sederhana
-
Alat pernapasan dengan seluruh permukaan tubuh
-
Berinti satu kecuali Paramecium
-
Ukuran 100 – 300 mikron
-
Bentuknya tetap, kecuali Amoeba
-
Alat pencernaan : sitostoma / mulut sel, vakuola makanan dan
sitopige anus sel, kecuali Amoeba tidak bersitostoma / bersitopige
-
Proses pencernaan : intraseluler dalam vakuola makanan, pada
Amoeba disebut fagositosit
-
Susunan saraf / indra tidak ada, stigma merupakan bagian yang
peka terhadap rangsang cahaya
-
Perkembanganbiakan : vegetatif, dengan amitosis kecuali
Paramecium dengan konjugasi, Sporozoa dengan metagenesis. Generatif, dengan
membentuk mikrogamet dan makrogamet
-
Sel tubuh Protozoa terdiri atas tiga bagian utama, yaitu
membran plasma terdiri atas lipoprotein, sitoplasma bersifat koloid dan inti
sel
b.
Klasifikasi
Protozoa terbagi empat kelas, yaitu :
a)
Kelas Rhizopoda (Sarcodina)
-
Alat gerak : pseudopodia (kaki semu)
-
Geraknya disebut gerak amoeboid
-
Pengambilan makanan secara fagosit menggunakan kaki semu
-
Pembiakan dengan membelah diri
-
Habitat : air tawar, air laut, ada yang bersifat parasit
Contoh :
·
Amoeba hidup di uar tubuh organisme (hidup bebas), misalnya :
Amoeba proteus, Amoeba raksasa Chaos carolinense (dapat mencapai 100 mikron)
·
Entamoeba hidup di dalam tubuh organisme, mislanya pada
manusia
·
Entamoeba historica / Entamoeba desentriae : menyebabkan
penyakit perut disentri Amoeba
·
Entamoeba coli : hidup di usus manusia dan ternak, berfungsi
membantu dalam pencernaan
·
Entamoeba gingivalis : hidup di dalam rongga mulut dna
menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga dapat merusak gigi dan gusi
·
Arcella memiliki kerangka luar zat kitin hidup di air tawar
·
Difflugia memiliki kerangka luar yang dapat mengeluarkan
selaput lendir hidup di pasir-pasir
·
Foraminifera memiliki kerangka luar yang terdiri atas silika
atau zat kapur. Sebagai petunjuk pencairan sumber minyak bumi
·
Radiolaria hidup di laut bertubuh bulat hampir seperti bola,
kerangka zat kersik membentuk tanah radiolarian
2)
Kelas Flagellata (Mastighopora)
-
Alat gerak : flagel (bulu cambuk)
-
Pengambilan makanan secara difusi melalui seluruh permukaan
tubuh
-
Pembiakan membelah diri secara memanjang
-
Habitat di perairan, ada pulayang hidup secara parasit
-
Ada yang memiliki bintik mata atau stigma dan mengandung
klorofil
Flagellata dibedakan
menjadi dua, yaitu fitoflagellata dan zooflagellata.
a)
Fitoflagellata adalah Flagellata yang dapat melakukan
fotosintesis karena mempunyai kromatofora
Contoh :
-
Volvox globator hidup berkoloni di air tawar, mempunyai dua
flagel tiap sel
-
Euglena viridis banyak hidup di air tawar sebagai plankton
-
Noctiluca millaris hidup di laut, tubuh dapat memancarkan
sinar bila terkena rangsangan mekanik pada waktu malam
2)
Zooflagellata adalah Flagellata yang tidak berkloroplas dan
menyerupai hewan
Contoh :
-
Trypanosoma levinski hidup pada tikus
-
Trypanosoma evansi hidup pada ternak, penyebab penyakit surra
(malas) pada hewan dengan perantara lalat tabanus
-
Trypanosoma brucei penyebab penyakit nagana pada ternak
-
Trypanosoma gambiense penyebab penyakit tidur pada manusia
-
Trypanosoma cruzi penyebab penyakit animea pada anak-anak
-
Leishmania donovani penyebab penyakit kalaazar
-
Leishmania tropica penyebab penyakit kulit
3)
Kelas Cilliata (Cillophora)
-
Alat gerak silia (rambut getar)
-
Mempunyai bentuk tertentu
-
Pengambilan makanan lewat peristom (mulut) diedarkan ke
seluruh tubuh oleh vakuola
-
Pembiakan vegetatif dengan membelah diri secara memanjang dan
konjugasi dengan pertukaran isi sel
-
Habitat di perairan, ada pula yang sebagai parasit
Contoh :
-
Paramecium caudatum, berbentuk seperti sandal
-
Balantidium coli, hidup parasit pada usus besar
-
Didinium, merupakan predator di dalam ekosistem perairan,
seperti jambangan
-
Stentor, berbentuk seperti terompet, menetap pada suatu
tempat
-
Vorticella, berbentuk seperti lonceng
-
Stylonichia, berbentuk serupa siput, silianya banyak tampak
seperti duri
4)
Kelas Sporozoa
Mempunyai dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu
vegetatif dan eritrosit manusia (sporulasi) dan generatif pada usus nyamuk
Anopheles betina.
a)
Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni)
Di dalam tubuh nyamuk ini terlihat
Plasmodium melakukan reproduksi secara seksual. Pada tubuh nyamuk, spora
berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet, kemudian bersatu dan membentuk zigot
yang menembus dinding usus nyamuk. Di dalam usus tersebut zigot akan berubah
menjadi ookinet – ookista – sprozoit, kemudian bergerak menuju kelenjar liur
nyamuk. Sprozoit ini akan menghasilkan spora seksual yang akan masuk dalam
tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.
b)
Fase dalam tubuh manusia (fase skizogoni)
Setelah tubuh manusia terkena gigitan
nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah manusia dan menuju sel-sel hati. Di
dalam hati ini sporozoit akan membelah dan membentuk merozoit, akibatnya
sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya merozoit akan menyerang atau
menginfeksi eritrosit. Di dalam eritrosit merozoit akan membelah diri dan
menghasilkan banyak merozoit. Dengan demikian maka ia akan menyerang dan
mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikelaurkan racun dari dalam tubuh
manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi demam. Merozoit ini dapat
juga membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk (pada saat menggigit)
sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh nyamuk, demikian seterusnya.
Anggota dari kelas sporozoa yang
dapat menyebabkan penyakit malaria di daerah tropis dan subtropis adalah
Plasmodium.
Contoh :
§ Plasmodium falciparum,
penyebab malaria tropika, sporulasi
1 – 2 x 24 jam
§ Plasmodium vivax, penyebab
malaria tertiana, sporulasi 2
x 24 jam
§ Plasmodium malariae,
penyebab malaria quartana, sporulasi 3 x 24 jam
§ Plasmodium ovale, penyebab
penyakit limpa, sporulasi 48 jam, plasmodium ini tidak ada di Indonesia
Selain Plasmodium, ada juga anggota Sporozoa yang merugikan manusia yaitu
Toxoplasma gandii, yaitu merupakan penyebab penyakit toksoplasmosis ang
menyebabkan meningitis, hepatitis dan infeksi janin manusia. Jika menyerang
janin dalam kandungan, maka bayi yang lahir akan mati atau lahir dengan catat
mental, kebutaan, serta terjadinya pembengkakan hati.
Penyakit ini antara lain ditularkan melalui makanan, khususnya daging
yang pemasakannya kurang matang, yang sangat baik sebagai tempat hidupnya
tropozoit (kista Toksoplasma). Bisa juga ditularkan oleh hewan bangsa kucing
atau burung, karena di dalam sel-sel usus kucing akan terjadi fase seksual dari
Toxoplasma gandii.
2. Protista Mirip Jamur
a.
Subdivisi Myxomycotina / jamur lender
Anggota kelompok ini dikenal sebagai kapang lendir karena
mempunyai masa berlendir yang menyebar dalam daur hidupnya yang disebut dengan plasmodium.
Plasmodium ini mempunyai banyak nukleus. Pengertian plasmodium di sini tidak
sama dengan plasmodium malaria. Plasmodium ini merupakan masa protoplasma yang
telanjang (tanpa dinding), ukuran dan warnanya sangat beragam dan dapat
berubah-ubah bentuknya pada saat merayap di atas permukaan substrat atau medium
yang ditempatinya. Dalam keadaan yang menguntungkan, misalnya tersedia makanan,
maka plasmodium dapat bergerak-gerak seperti Amoeba menyerbu makanannya sambil
tumbuh, sehingga ukurannya semakin bertambah.
Apabila keadaan tidak sesuai untuk
pertumbuhan, misalnya kekeringan atau tidak ada makanan maka organisme ini
menjadi tidak aktif dan akan berubah sifatnya menjadi tubuh buah /
tangkai-tangkai yang akan menghasilkan spora seperti jamur. Spora tersebut akan
menyebar dibantu angin. Jika jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah
dan membentuk sel-sel tunggal yang bergerak dengan flagella dan pseudopodia.
Selanjutnya se-sel itu akan berpasangan dan mulailah terjadinya pembentukan
plasmodium yang baru. Dengan keunikan dalam daur hidupnya, maka jamur ini
dikelompokkan dalam anggota Protista seperti jamur.
Jamur hidup di hutan basah, batang
kayu yang membusuk, sampah basah, tanah lembab. Makanan yang dibutuhkan adalah
bahan organik, bakteri, daun atau kayu-kayu yang mati.
Ads by OffersWizardAd Options
Jamur lendir ini dikelompokkan dalam
dua tipe, yaitu jamur lendir tidak bersekat seperti Physarum dimasukkan dalam
Myxomycota dan jamur lendir bersekat seperti Dictyostelium discoideum
dimasukkan dalam dalam Acrasiomycota. Perbedaannya, karena Myxomycota tidak
bersekat-sekat maka sel-selnya tidak dapat dipisahkan dan mempunyai banyak
inti. Sedangkan yang bersekat Acrasiomycota berupa kumpulan sel-sel yang dapat
dipisahkan.
Peranan jamur lendir jika hidup
parasit pada tanaman akan menginfeksi akar tanaman yang menyebabkan
pembengkakan akar dan penyakit yang dikenal dengan bengkak akar. Tanaman yang
terserang jamur ini akarnya akan membusuk dan lama kelamaan akan mati. Dan
spora-spora tersebut siap menginfeksi bibit-bibit tanaman baru seperti pada
kubis dan kentang dapat rusak menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan diakhiri
dengan kematian. Misalnya Phytium penyebab penyakit rebah semai yang merusak
bibit tanaman.
Siklus hidup melalui tiga tahap yaitu :
§
Masa lendir
§
Masa lendir berhenti bergerak dan berhenti tumbuh, membentuk
badan buah atau sporangium untuk menghasilkan spora
§
Tahap pertumbuhan spora
Berkembang biak secara generatif, yaitu dua inti
bersatu menghasilkan inti diploid. Contoh Fuligo varians, Tethalium speticum.
b.
Subdivisi Oomycotina
Tumbuhan Omycotina terdiri atas
benang atau hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dna mengandung banyak inti.
Dinding selnya tersusun atas selulosa. Habitatnya di darat maupun di air, baik
sebagai aprofit pada bangkai ikan, telur ikan yag tidak dibuahi, luka ikan dan
bangkai serangga.
Berkembang biak secara vegetatif
dengan zoospora berflagel dua untuk hidup di air, sedangkan dengan sporangium
dan konidium yang hidup di darat. Reproduksi secara generatif Oomycotina adalah
dengan oogami.
Contoh : Saprolegnia parasiticam,
Phytopthora, Phytium, Plasmophora veticola.
3. Protista Mirip Tumbuhan
Protista ini bersifat fotosintetik dan memiliki klorofil a.
Yang termasuk genera ini adalah alga. Semua organisme yang disebut alga
termasuk dalam genera ini, kecuali blue green alga. Alga memiliki pigmen hijau
di samping pigmen-pigmen lain yang dominan. Ganggang memilki bentuk dan ukuran
yang beraneka ragam, ada mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang atau pita,
atau bersel banyak berbentuk lembaran disebut talus.
Tumbuhan alga disebut talus,karena
belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Talus ada yang tersusun
atas banyak sel (multiseluler) dan satu sel (uniseluler). Ada alga yang dapat
bergerak bebas dengan bulu cambuk (flagel) dan adapula yang tidak dapat
bergerak bebas.
Reproduksi vegetatif dapat dengan
pembelahan sel, pembentukan spora kembar atau zoospora, dan dengan fragmentasi.
Perkembangbiakan generatif alga dapat terjadi antara lain dengan konjugasi
(isogami), anisogami, dan oogami. Ciri-ciri yang lain adalah :
1.
Berbentuk benang atau lembaran
2.
Terdapat pigmen (zat warna)
-
Fikosianin (biru)
-
Klorofil (hijau)
-
Fikoeretrin (merah)
-
Karoten (keemasan)
-
Fukosantin (pirang)
3.
Bersifat autrotof karena berklorofil sehingga dapat
berasimilasi
4.
Terbagi menjadi empat kelas berdasarkan pigmen dominan yang
dimiliki, yaitu :
a. Ganggang hijau
(Clorophyta)
o Chlorococcum
o Chlorella
o Spiogyra
o Oedogonium
o Volvox
o Chara
o Chlamydomonas
o Ulva
b. Ganggang keemasan
(Chrysophyta)
o Ochromonas
o Vauheria
o Navicula
c. Ganggang cokelat
(Phaeophyta)
o Sargassum
o Laminaria digitata
o Fucus
d. Ganggang merah
(Rhodophyta)
o Gelidium
o Gigartina
o Eucheuma spinosum
0 comments:
Post a Comment