Thursday, 2 October 2014

KLIPING



PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA

A.       Pemanasan Global
(Inggris: global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

B.        Efek Rumah Kaca
Yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
C.        Cara Mudah Mengurangi Pemanasan Global Dan Efek Rumah Kaca
1.         Menghemat BBM
Salah satu solusi untuk mengurangi pemanasan global adalah dengan mengefisienkan penggunaan BBM dan gas. Beberapa di antaranya yang dapat dilakukan dengan mudah yaitu memilih produk dalam negeri karena produk impor akan membutuhkan BBM yang lebih banyak. Mengemudikan kendaraan dengan benar (ecodriving) juga akan menghemat BBM. Misalnya, tidak mengemudi dengan agresif dan pindah ke gigi yang lebih tinggi secepat mungkin juga jangan terlalu cepat saat pindah ke gigi yang lebih rendah. Buat janji untuk pergi bersama dalam satu mobil dengan keluarga atau teman untuk menghemat BBM, jangan pergi sendiri-sendiri dengan mobil masing-masing jika arah tujuan sama atau sejalan. Bisa pula dengan bepergian dengan kendaraan umum yang sangat menghemat BBM karena dapat membawa banyak penumpang (bis, kereta api, angkot) dibandingkan dengan mobil pribadi. Berjalan kaki atau bersepeda di samping itu sangat baik untuk kesehatan, juga dapat menyelamatkan bumi dari polusi kendaraan bermotor.
2.         Hijaukan pepohonan
Cara lainnya tentu saja melestarikan hutan alam. Keberadaan pepohonan berfungsi untuk menjaga keseimbangan pasokan air dan juga menjaga kualitas udara dengan menyerap polutan udara seperti CO2 yang dapat mengurangi kadar GRK. Pohon adalah pabrik oksigen bagi makhluk hidup. Satu pohon besar dapat menyumbangkan oksigen untuk dua orang. Akar pohon berfungsi menyerap dan menyimpan air sehingga membantu kita terhindar dari banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Pepohonan yang rindang dapat berfungsi sebagai AC alami karena dapat menurunkan suhu udara di sekitarnya. Jika masyarakat masih saja kekurangan air untuk kebutuhan sehari-harinya, saat ini memang sulit untuk mendapatkan kualitas air yang bagus. Meski begitu, kita masih bisa menggantungkan kebutuhan akan air terhadap ketersediaan air hujan. Beberapa cara untuk menampung air hujan di antaranya membuat sumur resapan di bawah talang rumah, di halaman rumah atau di taman-taman kota. Dapat pula menggunakan konsep biopori yang semakin marak digalakkan juga merupakan cara yang baik. Biopori berfungsi untuk mengatasi banjir karena meningkatkan daya resapan air. Serta untuk mengatasi sampah karena dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Selain itu, biopori dapat mengurangi emisi dari kegiatan mengompos sampah organik secara terbuka. Adanya biopori akan menggemburkan dan menyuburkan tanah, dan juga akan mengatasi masalah timbulnya genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk demam berdarah.
3.      Peralatan elektronik kantor walau dalam keadaan “idle atau stand-by”  tetap dialiri energi listrik. Oleh karena itu, biasakan mencabut kabel laptop/mematikan komputer saat istirahat.
4.      Belilah produk-produk elektronik, mulai dari komputer, mesin foto copy, printer, AC, sampai lampu yang berlabel “hemat energi”. Dengan cara ini,  kantor Anda ikut meredam laju  kenaikan konsentrasi gas rumah kaca.
5.      Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghemat energi, doronglah para karyawan untuk menggunakan transportasi umum  atau kendaraan hemat energi, seperti sepeda atau menerapkan satu mobil lebih dari 2 penumpang atau cara-cara inovatif lainnya.
6.      Menggunakan kertas sehemat mungkin dengan memanfaatkan kertas bekas dan kedua halamannya bolak-balik

D.       Dampak Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca
Meningkatnya efek rumah kaca mengakibatkan bumi menjadi tempat yang tidak nyaman lagi untuk dihuni.
Dampak  dari pemanasan global dan efek rumah kaca antara lain :
·           Pola cuaca yang sulit diprediksi
Cuaca adalah suatu gejala alam yang terjadi dari menit ke menit. Cuaca dapat berubah drastic dalam waktu yang singkat. Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian utara dari belahan bumi utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperature pada musim dingin dan malam hari akan cenderung maningkat.
·           Perubahan iklim
Perubahan iklim sangat bervariasi. Hampir semua tempat akan menjadi lebih panas, namun beberapa akan menjadi lebih dingin. Tempat yang akan mengalami pemanasan tercepat adalah Kanada, Rusia, dan Skandinavia, karena umpan balik positif yang disebabkan pencairan es terjadi paling intensif disana.  Perubahan iklim merupakan tantangan paling serius yang dihadapi dunia abad ke 21. Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam studi mutakhir memperlihatkan bahwa masalah pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir disebabkan oleh tindakan manusia. Maka pemanasan global di masa depan kemungkinan akan lebih besar dari yang diduga sebelumnya.


·           Lapisan es terus menipis
Kawasan kutub kini mengalami pemanasan global lebih cepat dari kawasan lain di dunia. Dalam tiga decade terakhir, lapisan es di lautan sekitar kutub menyusut sekitar 990 ribu km2.  Kenaikan suhu yang hanya 3oC pun juga akan menyebabkan seluruh Greenland mencair. Pencairan ini saja akan dapat menaikkan permukaan laut setinggi 6 m. kenaikan tinggi permukaan laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan dapat menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat.
·           Gangguan ekosistem
Pemanasan global dan efek rumah kaca juga akan berdampak pada keseimbangan ekosistem yang terganggu, baik flora maupun fauna, terutama di daerah kawasan kutub Utara. Misalnya, habitat kehidupan plankton, ikan, anjing laut atau beruang kutub. Hal ini disebabkan hewan-hewan tersebut amat tergantung dari habitat lautan es disekitar kutub. Jika setiap musim panas lapisan es mencair seluruhnya, artinya hewan-hewan tersebut kehilangan ruang hidupnya dan juga makanannya. Pada akhirnya banyak binatang khas kutub akan musnah.
·           Bahaya kebakaran
Jika suhu dimuka bumi menghangat, bahaya kebakaran tak dapat terelakan lagi. Hal ini disebabkan meningkatnya suhu bumi yang mengakibatkan semakin banyaknya titik-titik api yang ada di hutan. Jika suhu udara panas dan kering disertai tiupan angin, maka titik-titik api tersebut akan menjadi api berkobar yang membakar apapun yang ada di sekitarnya.
·           Badai
Badai tropis akan lebih sering terjadi karena akan tersedia lebih banyak panas yang merupakan sumber energinya. Akibatnya akan terjadi hujan yang lebih lebat, angin yang lebih kencang, lebih banyak badai ganas, dan kerusakan daratan yang lebih besar.
·           El Nino
El Nino adalah nama yang diberikan pada perubahan cuaca sangat besar yang terjadi setiap beberapa tahun sekali. El Nino terjadi saat air hangat dan iklim basah berpindah dari Samudra Pasifik bagian barat ke bagian timur.
El Nino merupakan fenomena alam yang terjadi sejak ribuan tahun lalu. El Nino (yang berarti “anak lelaki” dalam bahasa Spanyol) memengaruhi curah hujan, suhu, dan jalur pergerakan badai tropis diseluruh dunia


Sumber :



0 comments:

Post a Comment